CARA MEMBUAT RENCANA BELAJAR 2018 BARENG ZENIUS
YANG BELUM SIAP SBMPTN DILARANG BACA…!!!

©Eva Catherine Agustin

Sebelumnya, gue mau memperkenalkan tentang isi blog kedua gue ini. Untuk isi blog pertama, kalau kalian mau mengunjungi silahkan. Tapi tidak ada hubungan atau kaitan dengan postingan gue kali ini.

Sebelumnya, gue ingin sedikit memperkenalkan diri gue. Nama gue Eva Catherine Agustin seseorang yang sedang menduduki salah satu dari 360 kursi di SMA Negeri 12 Kota Bekasi. Inget ya, Bekasi bukan Jakarta hehehe...
Gue sebenernya dari dulu selalu skeptis sama bimbel-bimbel apapun casingnya, termasuk yang onlen-onlen kek Zenius. awalnya gue pikir penipuan, atau mungkin nggak bener-bener ada efek sama kehidupan gue. Tapi setelah perkenalan yang sengaja dilakukan dengan terpaksa antara gue dengan temen sosmed gue (Michael Renu, Sistem Informasi Univ. Tanjungpura Pontianak yang maniak STEI ITB sama FTTM ITB), dia yang nyodorin Zenius ke gue. Dan dia juga yang pertama kali mengumandangkan nama "Sabda" didepan gue (Red: via chat), dia juga nagih first impression gue sama Zenius. disinilah gue terjebak tipu muslihat abang-abang satu ini. Dia yang menjerumuskan gue pada Zenius, tapi gue nggak nyesel kalo harus dijebak dengan sesuatu yang menguntungkan kaya Zenius.
Gue yang awalnya hanya mikir, paling juga gue masuk UNJ nggak bakal lolos. Senior gue aja yang otaknya kayak robot aja nggak diterima, apalagi gue yang cuma bocah buangan dengan nem yang tergolong beberapa puluh terendah disekolah gue. Setelah beberapa bulan habis OSN Fisika tingkat Kota, yang tentunya gue nggak lolos provinsi. Disanalah otak gue dicuci sama si Michael Renu, dan beberapa hari setelahnya gue langsung bikin akun Chin... dan sebulan lamanya gue uring-uringan nunggu duit dari nyokap buat beli voucher. Dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan, gue akhirnya rela nggak ngerayain Sweet Seventeen demi beli voucher Zenius. Begitulah hidup gue berlangsung kemudian.
Gue yang awalnya cuma berani nargetin UNJ, sekarang gue berani teriak... "Gue mau masuk Kedokteran UI 2018...!!!" dari Zeniuslah gue sadar, mimpi adalah milik setiap orang. Dan dari Sabda-lah gue belajar, kalau orang yang sering di-underestimate juga bisa jadi juara. Meski Score TO gue kemaren nggak sampe 20% gue tetep mau usaha dan kerja keras buat mimpi gue, ini pertama kalinya dalam hidup gue, gue berusaha mati-matian demi mimpi gue. Gue nggak pernah ngerasain ini sebelumnya, dan gue baru merasa 'idup' kayak sekarang cuma karena Zenius.

Nah untuk alasan mengapa gue memposting “Rencana Belajar 2018” ini bukan tanpa alasan Bray, lo tau nggak tentang Zenius? Itu loh, situs pembelajaran yang alamatnya tuh www.zenius.net situs yang bisa bikin gila murid-muridnya. Bahkan foundernya sendiri bilang, kalo lo disiplin dalam menggunakan Zenius lo bisa kerasukan belajar Chuy. Gila nggak tuh?

Nah, terus apa hubungannya postingan gue dengan Si Zenius dan Foundernya itu.

Jadi gini Bang ceritanya...

Ada satu event dimana para Laskar Zenius seluruh Indonesia, diajak untuk membuat sebuah postingan diblog mereka dengan tema serupa dengan judul postingan gue kali ini. Selain karena rewardnya yang juga gila, gue juga gatel pengen ngebongkar semua tentang Zenius. Termasuk tentang rencana belajar, toh selama ini nggak tau kenapa kalo gue nyari di Gugel nggak ada yang ngena. Dan mungkin jalan terakhir yang bisa gue lakukan adalah, membuat postingan itu sendiri.

Dan sebelum masuk ke inti postingan gue, ada beberapa peringatan yang ingin gue kasih tau kekalian. Pertama, tulisan gue nggak memperhatikan EYD. Meskipun gue adalah seorang penulis yang terbiasa memperhatikan EYD, kali ini gue mau membuat tulisan dengan gaya bahasa gue sendiri. Bukan karakter ciptaan gue yang sifatnya semu. Kedua, kalo lo emang belom siap untuk menghadapi SBMPTN 2018 mending nggak usah baca postingan gue. Berat banget soalnya, kalo lo aja belom nyiapin mental buat pertempuran yang tersisa kurang lebih 6 bulan lagi ini. No offense sih sebenernya, tapi gue menyayangkan aja keputusan kalian yang belum siap tempur tapi keliling ketoko alat persenjataan. BTW, kalau sehabis baca tulisan gue ini kalian berubah pikiran boleh aja kok dibaca hehehe… Ketiga, tulisan ini akan sangat panjang sepertinya. Jadi gue harap kalian siap mata, hati, makanan, minuman, dan istirahat cukup.

Udah?

So…

Untuk lo yang mau tau tentang Zenius lebih dalam lagi, dan mungkin berniat untuk menjalin hubungan yang semakin akrab. Bisa nih lo kepoin tulisan diblog ini (what about Zenius), mungkin bisa membantu.

Sebelum kita bahas cara membuat rencana belajar yang emang jadi tujuan awal gue, gue ada 5 point penting yang akan gue jabarkan terlebih dahulu sama kalian. Jangan diskip ya, ini akan berpengaruh sedikit banyak sama rencana yang akan elo buat nantinya.

POINT A: Apa sih, pentingnya bikin rencana belajar?
Duh, hari gini lo menganggap rencana belajar nggak penting? Lo salah besar Masbro, Mbabro. Itu ngaruh banget sama pembelajaran elo nantinya. Kenapa gue bisa bilang gitu? Nih ya, akan gue jabarin secara singkat, jelas, padat, dan mudah dimengerti tentang point ini.

Pertama, disiplin dalam belajar.
Kepikiran nggak, kalo elo mau pergi ke Stasiun Jakarta Kota dari arah Jawa Timur semisalnya Stasiun Pasar Turi? Lo mau pergi cuma tau titik awal kepergian lo, sama tujuan elo. Tapi elo nggak tau dengan apa lo pergi kesana? Nyasar nggak? Ya, mungkin bisa aja elo nggak nyasar. Tapi itu nggak efisien Bray, secara lo akan memakan waktu lama buat nyari trayek dengan rute searah dengan tujuan lo yang jauhnya ajegile begitu. Yang harunya elo cuma butuh waktu 8-10 jam perjalanan, tapi malahan jadi 15-20 jam perjalanan karena lo nggak tau medannya Bro!

Coba lo bayangin, kalau hal itu terjadi saat lo belajar buat SBMPTN atau belajar sehari-hari disekolah? Lo SBMPTN ambil SAINTEK, tapi Biologi lo nggak tau harus mulai dari mana? Sesat nggak tuh, dan target lo adalah FKUI. Wuidih, bisa tumbang sebelum tempur itu mah.

Nah! Dengan rencana belajar ini, elo akan lebih terarah dalam belajar. Nggak semrawut tanpa koridor, sama kayak Bus Trans yang nyelonong jalur pejalan kaki. Selain bikin kacau, membahayakan juga. Kalau dalam belajar, lo kacau karena nggak tau mana yang sudah dipelajari dan mana yang belum. Selain itu, target lo juga bisa nggak tercapai tuh Bro. 

Kedua, tau apa yang harus dipelajari.
Tadi ‘kan udah gue bahas soal point A yang pertama, sekarang giliran yang kedua. Dengan adanya rencana belajar ini, lo bisa tau apa yang harus lo pelajari hari ini, besok, lusa, atau mungkin tahun depan. Jadi lo nggak akan buang-buang waktu 20-30 menit sebelum belajar cuma buat mikir “dari mana ya, gue harus mulai?” nggak gitu Bro aturan mainnya.

Dengan dijadwalkan seperti ini, konsekuensinya adalah, lo bisa langsung belajar tanpa perlu mikir mulai dari mana. Walaupun diawal lo harus udah menyiapkan waktu yang lebih banyak untuk menyusun rencana belajar elo. Di next point akan gue jabarkan gimana cara menyusun rencana belajar yang asik menurut diri lo, oke Bray?

Ketiga, fleksibel.
Ini nih, yang gue suka dengan rencana belajar yang disusun sendiri. Lo udah kelas 3, tingkat akhir jenjang pendidikan. Kebayang nggak, tugas yang nunggu elo tiap pulang sekolah, jadwal bimbel yang gila-gilaan, belom lagi dengan kegiatan diluar itu semua yang udah ngantri buat elo apelin?

Kalo gue sih enak pake Zenius, kalo kalian yang belom kenalan sama Zen. Mungkin gue cuma bisa bantu dengan tips rencana belajar ini Boss, kalau mau yang lebih mungkin lo bisa langsung buat akun dan beli vouchernya. Murah kok, nggak semahal data internet bulanan elo. Cius deh…

Omong-omong soal fleksibel, rencana belajar bikinan sendiri itu lebih enak. Karena lo buatnya berdasarkan keseharian elo, bukan ikut-ikutan temen. Dan alhasil rencana yang elo buat juga nggak terlalu bersinggungan dengan jadwal harian elo yang kadang bisa bikin kita sensian karena pusing harus ini dan itu.

Keempat, time management
Ini yang paling kece dari semua point, dan paling bakal kepake sampai kapanpun. Kenapa gue bilang gini, kalo lo simak baik-baik tulisan pertama dan kedua gue. Semua point itu saling berhubungan Chuy, dan dengan begitu lo pasti bisa paham dengan mudah maksud gue.

Intinya, dengan lo bikin rencana atau jadwal belajar sendiri. Lo belajar untuk membagi waktu lo sehari-hari, juga sekaligus belajar disiplin dalam melaksanakan sesuatu sesuai dengan jadwal atau mungkin prioritas mana yang paling mendesak atau yang paling penting. Dan saat lo bekerja atau kuliah, itu semua akan kepake dan nggak jadi sia-sia.

Kelima, available
Tah, gini ceritanya. Namanya juga rencana bikin sendiri, jadi terserah elo mau merancang seperti apa yang sesuai dengan kemampuan elo sendiri. Jadi lo bisa merancang untuk semua pelajaran, atau hanya pelajaran tertentu aja. Atau mungkin berlaku juga untuk membuat jadwal harian atau monthly schedule.

Lo bisa cemplungin apaan aja kedalam rencana ini sesuai dengan kebutuhan pribadi lo tanpa mempedulikan adanya campur tangan pihak kedua, yang mungkin aja bukannya mempermudah elo tapi malah mempersulit.

Dari semua isi point A, gue ada beberapa link keren yang gue comot langsung dari Zenius. Mungkin aja lo merasa semakin terbantu dengan link-link keren ini, percaya deh. Nggak boong gue. Nih daftar linknya… satu terus ini

POINT B.
Nah, kalo ngomongin rencana belajar pasti nggak jauh-jauh dari yang jadi trending kelas 12. Apaan lagi kalo bukan SBMPTN. Padahal waktu pelaksanaannya masih cukup lama, sekitar 6 bulan kedepan. Tapi lo nggak boleh nyantai Boy, makanya gue mau kasih sedikit gambaran kenapa SBMPTN penting dipersiapin dari jauh-jauh hari kayak sekarang ini.

Pertama, bayar cicilan yang tertunda.
Maksudnya?

Ngerasa nggak sih, selama 3 tahun elo sekolah di SMA nggak semua materi elo bisa kuasai dengan utuh. Nah, kalo udah kaya begini kejadiannya. Elo harus was-was, dan harus mulai nyuri start untuk persiapan SBMPTN.

Karena materi SBMPTN itu bukan cuma 1 atau 2 bab per mata pelajaran, tapi 3 tahun lo sekolah itu nyaris keluar semua tiap bab per mata pelajaran. Bahkan untuk kasus TKPA, gue sediikit ngutip sabdanya Bang Sabda. Ilmu yang disekolah aja nggak cukup buat ngerjain soal bagian ini, jadi lo butuh ilmu sampingan yang nggak ringan. Itu artinya lo harus siapin SBMPTN semateng mungkin.

Kedua, siap mental buat tempur.
Dorr! Dorr! Jeduarrr!! Gedebuk!!

Selow Bo’, ini bukan perang kok. Emang guenya yang lebay, hahaha….

Jadi gini, selama SBMPTN berlangsung. Itu akan melibatkan + 800 ribu peserta dari seluruh Indonesia…!!! Dan yang lolos, lo tau berapa? Nggak sampe 25% bahkan 20% sekalipun nggak ada dari semua nominal itu. Tapi elo masih nyantai buat SBMPTN, hellow mellow. Nggak salah tuh, elo begitu?

Lo butuh nyiapin mental, otak dan stamina buat tempur nantinya. Ini bukan sembarangan tempur Bosqu, ini pertempuran untuk harga diri dan masa depan elo. Masa iya elo mau nyantai, mumpung masih muda elo harus berjuang. Kita emang merdeka secara udah nggak dijajah lagi, tapi penjajahan yang lebih horror dari Rodi dan Romusha adalah terpampangnya kata “MAAF” dimonitor elo saat elo log in untuk check elo lolos SBMPTN atau nggak. Gaswat nggak tuh?

Masa lo nggak mau berjuang untuk sesuatu yang emang nggak bisa elo dapetin lebih dari 3 kali kesempatan, ini bukan ale-ale yang kalo elo beli seraup juga tulisan coba lagi nggak akan ilang. Ini bukan test yang bisa elo coba seumur hidup. Alur SBMPTN adalah, yakinkah diri lo, putuskan jurusan dan PTN, buat komitmen, kejar sampai perang usai, tunggu kepastiannya. Dan itu ditentukan dari 6 bulan kedepan nanti. Kesempatan yang elo miliki juga cuma 3 kali percobaan, lebih dari itu udah beda lagi ceritanya. Bukan SBMPTN lagi namanya, tapi Ujian Mandiri.

Ketiga, badai hati.
Duh, Mblo. Jangan galau ya bacanya…

Gini, gue ceritain dulu kenapa judulnya begitu. Bukan karena gue jomblo lho…

Lo tau lah, ada 3 option setelah lo lulus SMA. Kuliah, kerja, kawin. Tinggal lo pilih dari K3 itu mana yang akan jadi pilihan elo, dan itu bisa lo tetapkan mulai dari sekarang.

Kalo emang lo menyadari satu kata dengan 3 huruf itu adalah sesuatu yang menjadi titik balik kehidupan lo, lo bisa tetapin itu sebagai acuan lo untuk memutuskan kedepannya lo ingin melakukan apa.

Kalau lo mau kuliah, lo bisa mantepin hati dengan mimpi lo, Kedokteran, Hukum, Sosial dan Politik, Sastra, Psikologi atau jurusan dan fakultas lainnya. Tapi diluar itu lo bisa melupakan kata SBMPTN dengan tenang tanpa ada beban.

Jadi inilah saat untuk lo memantapkan hati lo untuk masa depan elo. Nggak ada lagi istilah ikut-ikutan temen cuma buat jurusan dan jalan hidup lo kedepannya, ini masa depan lo. Bukan masa-lah yang harus lo hadapin nantinya.

Keempat, 1 get 2.
Serius deh, nggak boong untuk yang kali ini.

Salah satu artikel Zenius ini menjelaskan secara terperinci maksud kalimat gue itu apa, tapi yang akan gue jabarkan disini adalah garis besarnya aja.

‘Kan lo udah tau nih, lawan lo di SBMPTN ada lebih dari 800 ribu orang. Tapi elo masih fokus untuk ujian nasional? Nih ya, gue masih terngiang sabdanya Sabda yang ajaib banget. Tentang test seleksi dan evaluasi.

Kalo seleksi, ya mencari yang terbaik dari yang terbaik singkatnya, kalo evaluasi semacam UN ini sebatas mengukur kalo lo udah menguasi materi itu. Bukan berarti menjamin elo adalah yang terbaik dari yang terbaik. Jadi, simplenya. Karena standard SBMPTN lebih tinggi dari UN, lo hanya perlu fokus disatu titik dengan disiplin. Yaitu, SBMPTN. Secara dengan lo fokus SBMPTN lo akan dengan mudah memahami tingkat kesulitan dan pemahaman materi dalam soal UN yang berada jauh dibawah SBMPTN.

Jadi, meski lo hanya fokus disatu tempat, lo bisa dapetin keuntungan dari dua hal. Lo fokus cuma di SBMPTN aja, tapi lo juga mengamankan score lo yang nggak berpengaruh besar banget sama masa depan lo nantinya di UN. Karena gue ngutip kalimat dari Thomas A. Edison. “A single sheet of paper, can not decide my future.” jadi UN nggak berpengaruh besar dalam masa depan lo, kecuali elo itu climber. Yang mengejar sesuatu untuk sesuatu, yah ada apa-apanya. Kalo SBMPTN, itu asli bisa decide your future. Karena dari sinilah elo belajar untuk masa depan lo nantinya, baik dari segi pengalaman ataupun yang lainnya.

Kelima, kenali lawan dan medan tempur.
Penting nih, gue lupa dimana. Tapi gue pernah baca artikel, yang berbunyi “kalau kita suka sama orang, otomatis kita akan sensitif terhadap apapun yang terdapat disekitar kita yang berkaitan orang itu. Sama kaya masa depan, saat lo bermimpi jadi mahasiswa FKUI maka dengan sendirinya elo akan berkhayal kalo lo jadi mahasiswa disana, membayangkan rasanya. Mulai dari nyari tau, sampe ngedatengin kampusnya langsung.” nah, kalimat ini menurut gue juga cocok dijadikan gambaran tentang SBMPN. Karena saat lo udah mantep buat ikut SBMPTN, otomatis dengan sendirinya elo akan mencari tau hal-hal yang berkaitan dengan topik ini. Mulai dari passing grade, jurusan dan prodi juga universitas inceran elo nantinya. Termasuk juga peluang lo untuk lolos, kuota, sampai lawannya. Dari sini otak lo akan memproyeksikan seperti apa medan tempur yang akan elo lalui menuju mimpi elo itu.

Dan inilah salah satu impact dari fokus untuk SBMPTN sejak jauh-jauh waktu. Lo bisa ngumpulin amunisi sebanyak-banyaknya untuk perang besar sepanjang hidup lo.

Keenam, mengenali dunia yang lebih luas.
Yang ini hanya presepsi gue aja dari apa yang udah gue alami 6 bulan kebelakang sejak gue bertekad nebus dosa gue selama 6 tahun. Jadi, saat lo fokus di SBMPTN lo pasti akan punya banyak relasi menuju mimpi lo nantinya. Entah senior, temen les, guru, orangtua, atau siapapun itu. Dan nggak menutup kemungkinan juga, disinilah elo akan mengenali dunia yang lebih luas dari dunia elo sebelumnya.

Kalo SMA lo hanya kenal IPA, IPS, dan Bahasa. Di tingkat Universitas, lo bisa temukan yang lebih beragam. Dan untuk memantapkan hati dan mental elo, lo harus kenali satu persatu prodi dan jurusannya. Supaya elo bener-bener mantep dan nggak ada lagi drama salah jurusan begitu udah mulai kuliah, dan dunia akan benar-benar terbuka lebar untuk elo explore.

Mungkin aja, elo yang berniat mau SBMPTN cuma untuk nembus PTN dalam negeri dan beralih buat dapetin beasiswa Erasmus buat ke Harvard or Oxford. Bisa aja hati lo yang sekeras beton, murtad dari Teknik ke Kedokteran, atau dari Fisika ke Filsafat. Dan disinilah elo akan mendapatkan banyak ilmu tak terduga

POINT C.
Nah, kita mulai masuk topik inti nih.

Lo perlu nyiapin apa aja sih, cuma untuk sekedar bikin rencana belajar?

Pertama, niat!
Ini yang kudu, mesti, harus, wajib hukumnya elo punya. Karena supaya sejak membuat sampai rencana itu selesai, lo mau rencana yang udah cape-cape lo buat nggak terealisasi dengan baik? Nggak dong? Biar usaha lo itu nggak sia-sia, hal ini adalah yang paling utama untuk elo miliki agar terlaksana dengan baik.

Kedua, tekad!
Sodara deket dari niat adalah tekat, beda-beda tipis sih sebenernya. Kalo niat itu hanya sebatas fondasi menurut gue, dan yang melapisinya adalah tekad. Jadi saat lo udah mulai cape dan lelah, bosen, dan putus asa untuk nerusin rencana elo. Lo butuh tekad untuk mengembalikan semangat dan asa lo yang mulai luntur. Supaya sekeras apapun badai menerjang, lo akan kembali inget sama dasar lo berjuang itu apa.

Ketiga, komitmen!
Ini juga nggak kalah penting, intinya kalo komitmen lo kuat dan tekad lo bulat, laut pun bisa elo seberangi Boss! Disini orang suka lemah, saat mereka mengembara mempersiapkan SBMPTN dan mereka menemukan hal ain yang lebih menarik bisa aja mereka berpaling dari rencana awal mereka untuk SBMPTN. Ada yang mungkin milih kerja tiba-tiba, atau hal-hal lainnya. Dan disinilah komitmen berperan penting untuk menguatkan elo untuk SBMPTN. Mungkin, next time gue akan bahas khusus point ini yang sempat mendera gue karena asik nulis cerita garis miring novel.

Keempat, media mencatat rencana.
Kenapa perlu dicatet? Manusia tuh tempatnya lupa Boy, pernah nggak nyokap lo naro sisir atau kacamata dikepala terus lo dimarahin cuma gara-gara dia lupa naronya dimana. Terus elo yang dijadiin bulan-bulanan?

Kalo pernah, itu harus lo jadiin pelajaran Bray. Kalo belom pernah, perhatiin aja Ibu-ibu alay yang seinnya ke kiri, dia nikung kekanan dengan gaya corner. Celaka nggak tuh?!

Bahaya? Banget!

Sama kaya rencana yang nggak dicatet, kalo lupa. Beuh, bisa amsiong oe!

Jadi, lo butuh media untuk mencatet rencana lo. Entah hape, buku, binder, kalender, apaan aja yang memungkinkan untuk mengingatkan elo pada rencana dan tujuan elo. Dan elo bisa mencheck dengan rutin, mana yang udah terlaksana dan mana yang belom.

Kelima, aplikasi reminder (kalau dibutuhkan)
Buat elo-elo pada yang suka khilaf dalam asiknya dunia remaja, dan suka lupa dengan rencana yang baru aja elo susun. Lo bisa menggunakan aplikasi reminder yang banyak terdapat di App Store atau Google Play Store, bisa lo download. Atau mungkin lo pake aja aplikasi schedule atau kalender atau yang sejenisnya yang ada dihape elo.

 Kalo udah, bisa lo tandain tuh sesuai dengan rencana yang duah lo buat. Dan mereka akan senantiasa mengingatkan elo pada rencana yang harus segera elo tunaikan.

POINT D
Nah, kalau untuk SBMPTN sendiri persiapannya nggak terlalu beda jauh sama persiapan membuat rencana belajar. Lo tetap butuh niat, komitmen, dan tekad. Tapi ada beberapa hal yang membedakan dari point sebelumnya, adalah… cus di tengok.

Pertama, semangat!
Nih ya, kalo lo nggak bersemangat dalam menghadapi SBMPTN gue jamin nggak nyampe setengah jalan lo udah knock out duluan. Dan ini termasuk point penting untuk modal awal lo menggapai masa depan *Azeeeeg*

Jadi sampai hari H pas SBMPTN nanti, semangat lo nggak boleh menurun. Itu semua demi tercapainya tujuan lo dalam meraih impian yang udah lama lo cita-citakan selama ini.

Kedua, intern and extern motivation
Gue bingung harus pake kata apa untuk mengawali, kata ‘nih’ udah terlalu sering gue pake. Nanti postingan gue jadi terkesan nggak efektif, malah jadinya majemuk. Hahaha…

Intinya, kalo merujuk pada sabdanya Sabda PS. Yang nggak lagi lain, dan nggak bukan adalah Boss nya Zenius. Dia pernah bilang, kalo impact dari intern motivation jauh lebih mengakar dibanding dengan extern motivation.

Sebagai contoh, misalnya gue mau masuk FKUI. Otomatis gue nantinya akan jadi seorang dokter, nah motivasi gue (extern) adalah “Gue mau jadi dokter biar sama kaya Bokap atau mungkin Nyokap gue, atau nggak sepupu gue.” ini termasuk extern menurut gue. Karena nggak bener-bener muncul dari dalam diri lo, dan motivasi yang kayak gini yang gampang hancur ditengah jalan. Karena adanya faktor lain yang asalnya sama-sama dari luar diri lo sendiri.

Contoh lainnya, “Gue mau jadi dokter, supaya gue bisa jadi volunteer dipelosok Indonesia dan memajukan medis disana. Atau mungkin gue mau jadi dokter untuk mereka yang memiliki keterbatasan dalam biaya untuk berobat, jadi gue bisa meringankan biaya pengobatan mereka dengan subsidi yang gue ambil dari dana pribadi gue. Terutama mereka yang misalnya BPJS-nya udah nunggak berapa lama, trus gue yang tangguhin seluruh biaya pengobatannya. Dan hal itu gue lakukan, karena dulunya gue pernah ngerasain posisi yang sama denggan orang itu. Semacam hubungan emosional gitu.” nah, motivasi yang ini menurut gue intern. Muncul dari dalam diri lo sendiri, dan bisa bertahan lebih lama.

Intinya, lo cari sesuatu yang bisa bikin lo merinding terhadap suatu jurusan. Itulah yang berkemungkinan besar untuk jadi intern motivation elo, itu aka jauh bertahan lebih lama dibanding motivation yang cuma ikut-ikutan jejak keluarga elo. Apalagi ikut-ikutan temen atau pacar.

Ketiga, doa dan restu orangtua.
Point yang ini nggak bisa dibohongin, meski lo berusaha sekeras apapun elo tetep aja langkah lo nggak akan bisa sampai ditujuan. Kalo lo nggak bisa menjaga hati mereka supaya nggak terluka, pengabdian elo terhadap mereka juga termasuk usaha elo untuk membutikan pada Sang Khalik kalo elo tuh emang bisa mengejar mimpi lo dan salah satu alasannya adalah membanggakan orangtua lo.

Dan sorry to say, nggak maksud nyinggung untuk kalian… gue punya temen yang nggak punya lagi kedunya. Tapi dia hebat, dia selalu menang lomba debat dikampusnya. Lo tau kenapa? Dia cuma jawab “Gue mau bikin ortu gue seneng disana, biar mereka nggak sia-sia mendoakan gue sepanjang hidupnya.” dan gue yakin nggak cuma temen gue yang punya semangat kaya gitu, tapi juga elo dan gue. Okidoky?

Kelima, mental.
Satu kata itu bisa memiliki 2 arti yang beda, kalian sadar nggak?

Mental, dan men-tal dengan huruf e yang lebih ditekan.

Mental itu bisa berubah menjadi, mental (ter-pental) jadi elo yang akan dipantulin jauh kalau lo nggak kuat ngelawan distraction yang ada. Sama kaya mental yang gue maksud, kalo mental lo kuat lo mau ada cobaan kayak apapun lo pasti bisa lalui. Nggak akan bisa dipengaruhi.

Nah, kayaknya semua yang kita butuhkan untuk buat rencana belajar udah siap. Dan sekarang gue akan paparkan point E dari postingan gue kali ini.

POINT E.
Dalam point terakhir ini, gue akan langsung paparkan 2 inti sekaligus, yaitu + dari membuat rencana belajar ini juga dengan bagaimana cara membuatnya.

1. Catat kegiatan ‘wajib’ elo disebuah media yang udah elo siapin
sebelumnya. Kaya misalnya gue, senin dan kamis gue rutin main futsal sama temen-temen gue, nah pas hari rabunya gue les musik, jumat sama minggu gue persiapan untuk tugas-tugas sekolah sama pelajaran tambahan bareng temen, dan sabtunya itu family time yang nggak bsia diganggu gugat. Nah, semua jadwal itu konstan tinggal lo catat jam-jam kegiatannya aja.

2. Catat waktu senggang yang paling sering terbuang sia-sia oleh elo. Kalo jam 8 sampe jam 10 malem gue tuh suka baca Wattpad atau Webtoon yang sebelumnya udah gue baca sampe tamat, padahal ada rencana belajar yang bisa gue lakuin. Nah dari pada dua jam ini kebuang sia-sia, lo masukin kedaftar merah yang perlu lo perhatikan secara khusus dilain kesempatan agar nggak kebuang sia-sia lagi.

3. Catat materi atau bab dari tiap pelajaran yang akan elo pelajarin
(terutama untuk SBMPTN). Contohnya, Fisika. Gue urutin masing-masing bab pelajarannya, mulai dari Fisika Modern, Kinematika dan Dinamika Gerak, terus Fluida, sama Gerak Harmonik, lo catet semua sampe bener-bener mencakup semua materi. Dan lakukan itu pada semua mata pelajaran yaa…

4. Dari 6 pelajaran inti yang akan elo pelajari, urutkan dari yang elo paling kuasai. Kalo gue pertama Matematika (iyalah gurunya Sabda gimana nggak nguasain wkwkkwk), terus Fisika (Wisnu ama Sabda nggak beda jauh… sama-sama bikin otak gue yang ngadet langsung lancar jaya wkwkwk), abis itu Biologi (harus! Selain karena Pras keren ngajarnya, gue kan juga mau jadi dokter hehe…)

5. Kalau sudah, dari tiap pelajaran itu, urutkan berdasakan bab yang paling elo kuasai sampai yang paling elo belum kuasai. Contoh gue suka Matematika, gue urutin dari yang paling gue kuasai. Misalnya Integral, trusnya Transformasi Geometri, lalu Matriks, dan seterusnya. Berlaku pada semua mata pelajaran yaa…

6. Sebagai catatan, (SAINTEK) sebelum elo mempelajari Fisika usahakan elo udah menguasai Matematika untuk mempermudah pemahaman Fisika elo selanjutnya. Karena kalo lo belajar Fisika setelah Matematika lo lancar jaya, SBMPTN tuh nggak lagi lo anggap beban idup dehhh… jamin!

7. Sudah? Tinggal dibuat urutannya atau rancangannya, beberapa saran rencana belajar yang gue rekomendasikan:
A. 1 pelajaran perhari + 1 hari review + refreshing = 7 hari (6 belajar
  per-mata pelajaran, 1 hari review dan refreshing).
B. 1 pelajaran perminggu + 1 hari review + 1 hari refreshing = 6
  minggu (30 hari belajar, 6 mata pelajaran + 6 hari review materi +
  6 hari refreshing (sekali review dan refreshing perminggunya.)
C. 1 mata pelajaran perbulan + 1 hari refreshing dan review
  perminggunya (*perbulannya, estimasi 30 hari, 4 minggu* 26 hari
  fokus 1 mata pelajaran tiap bulan + 4 hari review materi + 4 hari
  refreshing (1 kali seminggu)
D. Agenda try out external. Lo butuh sering-sering coba TO diluar,
  supaya lo terbiasa dengan suasana ujian yang sebenarnya seperti
  apa.
E. Belajar mengerjakan soal seefisien mungkin. Lo tau dong,
  seberapa singkatnya waktu yang tersedia untuk SBMPTN dan lo
  harus bisa memanfaatkannya dengan baik selama ujian.
F. Atur alokasi waktu per-mata pelajaran.

Catatan: Rencana belajar bukan dijadwal berdasarkan waktu yang tersedia dan dipatok seperti jadwal sekolah, melainkan berdasarkan bobot pelajaran yang akan kita pelajari dan kesanggupan kita dalam menjalankannya. Jadi kalau ada waktu luang kapan saja, tetap bisa belajar tanpa terikat waktu. Ini referensi artikel yang menjelaskan gimana baiknya mengatur waktu untuk belajar.

Oke, gue cukupkan artikel tentang Rencana Belajar 2018 gue ini. Untuk contoh rencana belajar yang udah gue buat, ada beberapa yang akan gue posting juga, ada yang berupa gambar.

Bisa kalian cek dibawah ini…
Contoh agenda belajar 1 bulan, 1 pelajaran. Blok merah itu artinya review, dan hijau artinya refreshing. contoh hanya gue buat satu, karena formatnya sama tiap bulan cuma beda dipelajaran yang elo pelajarin aja...
Kalo ini, contoh rencana yang weekly. Tiap warna mewakili satu pelajaran (atas-bawah, biru-pink), Fisika, Biologi, Kimia, Matematika SAINTEK, TKPA Bahasa, TKPA Logika, TKPA Matematika Dasar. Untuk TKPA sengaja gue bagi 3 biar lebih gampang buat jadwalnya. pemetaan bisa berubah sesuai dengan kemauan dan kreasi elo. Refreshing gue tandai dengan warna abu-abu, dan review dengan warna putih.

Ini contoh pengurutan materi berdasarkan sub-bab permata pelajaran dari gue, gambar ini gue ambil dari jadwal belajar grup ekslusif LINE Zenius. Gue udah sempet buat susunan versi gue, ternyata ilang. Jadi gue buat ulang tapi materi dan urutannya gue ngikutin jadwalnya grup LINE Zenius, karena gue nggak apal judul tiap bab Biologi. Dan untuk mempermudah, jadilah seperti ini...

PS: Untuk kalian yang tertarik dengan beberapa artikel keren yang gue singgung-singgung tadi, lo bisa cek di beberapa link yang udah gue cantumin dengan hyperlink biru dibeberapa tempat dari awal postingan ini.

Rencana belajar ini juga bisa berlaku untuk semua target yang elo punya, dan rencana ini bukan dibuat mengikuti waktu yang elo punya. jadinya dibatasin. dari jam sekian sampe jam sekian, nggak gitu. selama elo ada waktu, saat itulah lo harus kejar target lo!

Dan selama lo bermimpi, jangan mau dikendalikan oleh waktu. Saat lo mengerjar mimpi lo, jangan pernah ingat waktu. Kecuali satu hal, bayangkan kalau waktunya sudah hampir habis. Dan lo cuma punya beberapa saat lagi untuk mencapai tujuan lo, ini supaya elo bisa lebih menghargai waktu lo. bukan dengan berleha-leha nganggap "Masih lama" dan bikin lo lupa waktu. Harusnya "Sebentar lagi waktunya habis." tapi juga jangan buat lo jadi ngebut tanpa lihat kanan-kiri, cepat-tepat-selamat. jangan lambat-keliru-celaka!

Salam pejuang SBMPTN,
Eva Catherine Agustin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NYESEL, KARNA BEGINI SAMA ZENIUS GUE GAGAL SBMPTN!

Natal terindah untukku